Naya adalah seorang remaja perempuan yang sangat pintar. Sayangnya, pintar di sini adalah pintar menjawab.
Suatu hari Naya pulang dari diskotik lewat tengah malam. Ibu Naya pun berkata.
"Naya, tidak baik perempuan baru pulang jam segini."
"Tenang, Bu. Apa bedanya dengan dongeng Upik Abu alias Cinderella yang dulu sering Ibu bacakan? Dia perempuan dan pulang setelah jam 12 malam."
Ibu Naya hanya bisa mengusap-usap dada.
Hari berikutnya, Ibu Naya menangkap basah Naya mengambil uang dari kamarnya diam-diam. Ibu Naya pun memarahinya.
"Naya, perbuatan mencuri itu tidak baik."
"Tenang, Bu. Apa bedanya dengan dongeng Robin Hood yang dulu sering Ibu bacakan? Dia juga seorang pencuri."
Si Ibu hanya bisa mengusap-usap dada.
Suatu hari Naya didamprat habis karena berbohong tentang nilai ulangannya. Ibu Naya pun berkata.
"Naya, kau tidak boleh berbohong. Itu dosa."
Naya memutar matanya.
"Tenang, Bu. Aku hanya mencontoh dongeng Pinokio yang dulu sering Ibu bacakan? Dia kan tukang bohong."
Lagi-lagi, Ibu Naya hanya bisa mengusap-usap dada.
Suatu hari Naya kembali pulang dari diskotik lewat tengah malam. Begitu membuka pintu, terkejut Naya melihat sang Ibu tengah bercumbu di ruang tamu dengan tujuh pria sekaligus.
"Ibu? Apa-apaan ini?"
"Tenang, Nay. Apa bedanya Ibu dengan dongeng Snow White alias Putri Salju yang tinggal bersama tujuh pria sekaligus?"
Mata Naya jatuh pada tangan-tangan pria yang mengusap-usap dada Ibunda.
Kebon Jeruk, Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar