Senin, 12 Juli 2010

Kebesaran Hati Fans Oranje di Erasmus Huis, Kedubes Belanda

SUASANA Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda di Jl H.R. Rasuna Said dini hari tadi (12/7) begitu meriah oleh lautan pendukung "Oranje." Sebuah poster besar berwarna jingga bertuliskan "You Ain't Much if You Ain't Dutch" berada di depan. Gelas-gelas bir, makanan kecil seperti kentang goreng tidak henti-henti menemani penonton yang hadir.

Suasana begitu riuh rendah tatkala Belanda berkali-kali berhasil menepis tekanan tim Spanyol. Berkali-kali mereka meneriakkan umpatan ketika tidak puas akan keputusan wasit ataupun beberapa kejadian lainnya.






Namun, ketika gol tunggal Andres Iniesta pada menit ke-116 berhasil menerobos gawang "Tim Oranje", penonton pun seolah menahan napas. Teriakan kekecewaan begitu peluit panjang ditiup pun tidak terbantahkan.

"Berikutnya, mereka akan menang," papar Ursa menyatakan rasa optimisnya. Ia mengenakan hiasan kepala berwarna jingga dan penuh bulu pada acar "Nonton Bareng!" tersebut. "Sebetulnya Belanda main bagus, tetapi memang Spanyol juga kuat. Sekarang Spanyol menang tetapi empat tahun lagi pasti Belanda."

"Saya sedikit kecewa," tutur Edwin, manajer keamanan Erasmus Huis kepada Media Indonesia. Ia memperkirakan lebih dari 1.500 orang memenuhi Erasmus Huis dan lebih dari 90% di antaranya adalah warga Indonesia. "Menjadi posisi keamanan membuat saya tidak bisa menyaksikan pertandingan sepenuhnya untuk memberikan komentar. Namun, baik Spanyol maupun Belanda sama-sama bermain hebat dan harus ada satu tim yang memenangi pertandingan."

"Hancur hati gue!" tutur Gading Marten yang hadir mendukung tim kesayangannya di Erasmus Huis, Jakarta. "Saya tetap bangga sama Belanda. Juara tanpa mahkota memang selalu melekat di Belanda. Tapi memang kalau yang namanya bola memang selalu kontroversi seperti banyaknya kartu."

Gading juga berpendapat sebelum gol tunggal pertandingan terjadi itu sudah berada pada keadaan offset. Namun, ia tetap berbesar hati dan mengatakan pada sebuah pertandingan memang selalu ada menang dan kalah.

"Saya setuju untuk penggunaan hawk eye pada sepakbola. Tenis sudah pake, basket sudah pake jadi (sepak)bola sepertinya sudah harus pake," tutur Gading yang menyatakan masih terus mendukung tim Belanda untuk ke depannya.

Sementara bagian pers dan juru bicara Kedubes Belanda Dorine Wytema mengatakan sama sekali tidak berkeberatan perihal wasit pertandingam. Menurut Wytema yang tengah mengandung, referee sudah cukup fair.




"Ia memang membuat beberapa kesalahan bagi kedua tim, tetapi itu manusiawi dan masih cukup wajar," papar Wytema yang datang bersama suaminya. "Saya pikir wasit pertandingan kali ini oke-oke saja. Ia memimpin pertandingan dengan cukup baik."

Tatkala Media Indonesia menyinggung peluang Belanda di Pentas Euro 2012 dan Piala Dunia 2014, Wytema berseloroh kini "Negeri Kincir Angin" memiliki sebuah "goal" baru.

"Ide untuk memakai teknik hawk eye adalah sebuah ide yang bagus. Ini untuk membantu wasit mengambil keputusan-keputusan signifikan pada sebuah pertandingan."

Itulah sekutip potret dari pendukung setia Oranje yang berbesar hati. Hup Holland Hup!